Stroke merupakan penyakit yang mengerikan dan membuat sekujur tubuh atau bagian tertentu menjadi lumpuh. Stroke memang dapat diobati tetapi masa pemulihannya cenderung lebih lama. Dalam ulasan kali ini akan membahas mengenai penyebab stroke dan gejala-gejala yang dialami penderita. Simak ulasan lengkap berikut ini.
Penyebab Stroke
Penyebab stroke yang menyerang seseorang karena terlebih dahulu mengalami hipertensi dan sklerosis. Sklerosis adalah penyakit penebalan dan kekakuan pada dinding pembuluh darah otak. Selain itu, ada berbagai faktor resiko stroke menyerang, yakni:
- Diabetes
- Obesitas
- Riwayat penyakit jantung
- Riwayat mengalami stroke
- Kelainan pembuluh darah
- Kekurangan vitamin B dan vitamin C
- Perokok dan alkoholic
- Terlalu stress dan ketegangan mental
Gejala-gejala Stroke Patut Disadari
Setiap orang sehat memiliki potensi terserang stroke. Penyakit ini menyerang tanpa memandang usia, baik itu remaja, muda, dewasa, atau lanjut usia. Bahkan gejala stroke dapat datang secara tiba-tiba. Misalnya hanya menyerang salah satu bagian atau sisi tubuh saja.
Setelah lewat dari 24 jam hingga 72 jam baru kondisi kesehatan pasien stroke semakin memburuk. Dibawah ini gejala-gejala awal yang menunjukkan seseorang akan mengalami stroke, yakni:
- Sakit kepala menyerang dengan tiba-tiba dan nyeri tidak tertahan.
- Kehilangan keseimbangan yang membuat penderita berjalan tidak lurus atau sering jatuh.
- Merasa lelah yang berlebihan ketika melakukan aktifitas normal.
- Kehilangan kesadaran, pingsan, dan mengalami koma.
- Pusing sekaligus Vertigo yang dialami lebih dari 6 jam.
- Penglihatan memburam dan perlahan menghitam.
- Mati rasa pada satu sisi bagian tubuh yakni tangan, kaki, dan area wajah.
- Masalah pendengaran dan sulit berbicara.
Apabila Anda dan orang terdekat mengalami masalah seperti ini maka harus memperoleh pertolongan medis. Jangan dibiarkan berlama-lama karena stroke dapat merenggut nyawa.
Baca juga: Begini Cara Memiliki dan Menggunakan Akun Paypal
Jenis-jenis Obat Stroke Medis
Stroke masih dapat diobati dengan obat-obatan medis maupun obat tradisional. Biasanya penderita stroke mengonsumsi obat berdasarkan jenis stroke yang dialaminya. Sebab, kinerja masing-masing obat dibawah ini berbeda.
1. Obat Pengencer Darah
Obat pengencer darah menjadi salah satu obat stroke yang paling sering diberikan kepada pasien. Jenis obat pengencer darah yang sering diberikan berupa antiplatelet dan antikoagulan.
• Antiplatelet
Obat satu ini bermanfaat untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah di dalam pembuluh darah. Berkerja membuat platelet atau kepingan-kepingan sel darah agar tidak menempel satu dengan yang lain. Sebab jika menempel akan penyebabkan penggumpalan dan akhirnya terjadi penyumbatan oleh darah.
Adapun antiplatelet yang sering digunakan yaitu aspirin dan clopidogrel. Biasanya hanya dikhususkan kepada penderita stroke iskemik dan penyakit jantung. Obat antiplatelet sangat efektif digunakan ketika stroke menyerang.
• Antikoagulan
Antikoagulan merupakan salah satu obat stroke paling ampuh untuk mencegah terjadinya gumpalan darah. Penggunaan antikoagulan terhadap pasien pengidap stroke iskemik dan stroke ringan. Obat antikoagulan contohnya heparin dan warfarin.
2. Tissue Plasminogen Activator (tPA)
Tissue plasminogen activator (tPA) adalah obat stroke yang bekerja untuk menghancurkan gumpalan darah yang tersumbat dalam pembuluh darah. Obat tPA cenderung diberikan kepada pasien stroke iskemik. Penggunaan hanya dalam kondisi darurat dan tidak digunakan sehari-hari.
Waktu paling tepat memberikan tPA yakni paling lambat 4,5 jam setelah seseorang terserang stroke. Manfaat penggunaan tPA untuk memperkecil risiko dari kerusakan jaringan saraf. Penggunaan tPA juga membuat penyembuhan pasien stroke lebih cepat.
3. Obat Anti-Hipertensi
Banyak orang mengalami stroke karena terpicu penyakit darah tinggi yang dimiliki. Oleh sebab itu, dokter sering memberikan anti-hipertensi kepada pasien stroke. Contoh obat-obatan antihipertensi yang diberikan yaitu ACE Inhibitor, Beta blocker, Diuretik, dan Calcium channel blockers.
4. Obat Penurun Kolesterol
Disamping itu, ada juga penderita stroke karena dipicu penyakit kolesterol tinggi. Sebab, kolesterol atau lemak yang menyumbat bagian pembuluh darah. Jadi, pasien stroke dengan kolesterol tinggi biasanya diberikan obat-obatan penurun kolesterol. Misalnya Lovastatin, Atorvastatin, Pravastatin, Simvastatin, dan Rosuvastatin.