Dinamika industri di Kota Palu sudah berkembang dengan baik. Bahkan, keberadaan perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian ikut membantu peningkatan ekonomi dan perekonomian masyarakat di sana.
Potensi ini bisa ditangkap dari informasi atau berita-berita industri yang beredar di Palu. Termasuk informasi yang terkait dengan semangat investor untuk melakukan investasi usaha di salah satu kota besar di Sulawesi Tengah tersebut.
Berikut ini ada beberapa informasi terkait peningkatan iklim perindustrian di Kota Palu yang sempat dilansir media massa. Silakan disimak semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk Anda. Ini informasi yang dimaksud:
1. Empat Perusahaan Anyar Produksi di Kota Palu
Sejak triwulan II tahun 2019 perkembangan perindustrian di Kota Palu sangat pesat. Bahkan dikabarkan ada 4 perusahaan baru yang dipastikan akan beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus Palu atau yang disingkat KEK Palu.
Bidang garapan dari 4 perusahaan tersebut berbeda-beda sesuai dengan potensinya masing-masing. Bahkan menurut Direktur Bidang Kerjasama Palu (BSPT), perusahaan anyar yang bakal berdiri di KEK ada yang bergerak dalam bidang perdagangan dan usaha pengolahan.
Empat perusahaan besar yang dimaksud di atas adalah PT Asbuton Jaya Abadi, PT Hong Thai Internasional, PT Kaili Rotan Industri dan PT Tata Kokoh Abadi. Sedangkan perusahaan yang paling banyak menggelontorkan investasi adalah PT Abuton Jaya Abadi dengan total invest Rp100 miliar.
2. Perusahaan China Investasi Rp120 Triliun di Palu
Informasi terkini terkait industri di Kota Palu adalah adanya investor baru dari China yang siap menggelontorkan Rp120 triliun untuk perindustrian. Nama perusahaan ini adalah China First Heavy Industries yang merupakan badan usaha milik negara China yang setara BUMN jika di Indonesia.
Modal investasi ini dikucurkan secara bertahap dan telah dimulai dari tahap pertama sebanyak 3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp40 triliun. Menurut kabar yang beredar investasi ini sudah diberikan pada bulan Januari 2020.
Perusahaan China yang disingkat CFHI ini memang tergolong badan usaha yang bonafide. Bahkan perusahaan smelert dan besi yang berdiri pada tahun 1954 ini dianggap menjadi penguasa perdagangan di negeri Tirai Bambu sebesar 70% dari pasar usaha secara keseluruhan.
3. Menperin Berikan Bantuan Unit Penjernih Air Ke Bumdes Kota Palu
Menteri Perindustrian atau Menperin memberikan bantuan unit penjernih Air ke Bumdes di Sulawesi Tengah yang salah satunya Bumdes di Kota Palu. Ini merupakan satu program pendayagunaan teknologi untuk membantu proses revitalisasi kegiatan industri di Sulteng pasca bencana.
Kurang lebih 5 unit AMMDes penjernih air diserahkan kepada masyarakat sebagai bantuan konkret dari Kemenperin pusat. Paling tidak dengan adanya mesin ini masyarakat terdampak gempa Palu tidak lagi mengalami persoalan dengan ketersediaan air bersih terutama yang menjadi pendukung industri dan usaha mikro masyarakat.
Selain bantuan penjernih air Kemenperin juga memberikan pelatihan kompetensi otomatif serta memberikan sertifikasi kepada para pelakunya. Ini juga dibarengi dengan program penyediaan alat bengkel serta beberapa unit rumah produksi untuk UKM.
Baca juga: Selalu Menawan, Inilah Fakta Menarik Batik Modern dari Sutra
4. Pasca Bencana Kota Palu Siap Pulihkan Sektor Pariwisata
Setelah didera gempa dan tsunami pada bulan September 2018, kini dinamika industri di Kota Palu berangsur-angsur membaik. Bahkan ada peningkatan signifikan hanya dalam waktu kurang lebih 2 tahun dari sejak terjadinya bencana.
Oleh sebab itu, pergerakan industri diharapkan harus terus digenjot supaya pemulihannya lebih cepat dan lebih efektif lagi. Termasuk kembali mengangkat industri sektor wisata yang sempat menjadi ikon ekonomi di kota ini.
Salah satu teknik memulihkan sektor ini adalah memperbaiki infrastruktur dan fasilitas tempat wisata yang rusak akibat gempa dan tsunami. Pasalnya tidak mungkin ada perkembangan omset ekonomi dari sektor pariwisata jika tempat wisatanya dibiarkan mangkrak.
5. Pemkot Palu harus Buka Pasar untuk UMKM
Pemerintah Kota Palu harus membuka pasar bagi UMKM jika ingin industri meningkat dan perekonomian warga juga berkembang. Ini diungkapkan oleh Wakabid Koperasi dan UMKM Kadin Palu, M Rizky.
Menurutnya pembukaan pasar untuk Usaha Kecil dan Menengah adalah solusi untuk menjaga stabilitas ekonomi Kota Palu di musim pandemi. Paling tidak trend penjualan industri rumahan agar tetap stabil yang berpotensi menciptakan kenaikan penghasilan warga yang juga meningkat.
Memang tidak dimungkiri kalau UMKM adalah sejenis usaha mikro yang paling terdampak covid 19 dari sisi industri. Bahkan kalau pemerintah tidak menyediakan ruang pasar yang bagus, tentu prospek usaha di Palu akan menurun.
Itulah informasi perkembangan seputar industri di Kota Palu Sulawesi Tengah. Silakan dimonitor sendiri bagaimana perkembangan perindustrian di kota ini di beberapa tahun ke depan yang sepertinya lebih mengarah pada perkembangan yang signifikan dibandingkan mengalami fluktuasi yang kronis.